Setelah berkali-kali merengek-rengek minta dibuatkan puisi, dan ngga dibikinin dg alasan "Bikin puisi kan butuh momen, butuh inspirasi." Nguk. Akhirnya dibikinin. Yey! Momennya adalah pas dia di kereta, mau berangkat ke Jakarta sebelum terbang ke Jepang, negeri Sakura.
Sore itu, aku berpamitan tanpa air mata.
Kukira akan berat.
Sungguh...
Tapi tidak.
Karena Allah membisikiku sebuah rahasia.
Yang hanya akan kubagi denganmu saja.
Dia bilang "Senyummu seindah sakura".
Ya, sakura!
Sesungguhnya Allah bersama kita.
Bilapun, dia bentangkan ribuan mil jarak antara aku dan kamu,
DIA akan antarkan senyummu lewat sakura.
Speechless sekali pas baca. Merinding jelas. Nangis pun iya. Indah sekali bukan? Indah sekali. Untukku khususnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sok dikomen,, sepuas-puasnya boleh asalkan tidak mengandung unsur SARA, diskriminatif, melecehkan, dan segala sifat-sifat tercela yang lain... ^^