Jumat, 22 Agustus 2014

Mau minum apa, Mbak?

Rabu malam yang lalu, saya dan teman saya, mbak Tatik, kencan berdua. Well, sebenarnya cuma keluar cari makan saja sih. Kami mau mencicipi Mie Lethek di Ringroad utara. Selain itu, saya kan juga lagi ikut kompetisi ide bisnis, dan kebetulan idenya ada kemiripan sama Mie Lethek ini. Jadi, sekalian observasi "threat" gitu xoxo.

Singkat cerita, kami sampai di lokasi resto setelah terjebak macet lumayan panjang di Jalan Gejayan dan kesasar sejauh 100 meter (kesasar is my middle name, by the way :p). Sewaktu datang, kami memperhatikan beberapa hal: semua pelayannya adalah bapak-bapak usia setengah baya dan memakai blangkon, pembelinya menengah ke atas krn ada banyak mobil, dan harga menunya juga ngga begitu masuk kategori makanan harian kami xixi.

Saya memilih menu plecing godog dan mbak Tatik memilih mie godog. Untuk minumnya, mbak Tatik memilih wedang jahe karena dia kedinginan. Sementara saya? Masih mikir-mikir sembari tanya ke bapak berblangkon "Wedang jahenya ini panas ya, Pak?"
Bapaknya "Iya mbak. Biar anget."
Saya "Nggak bisa gitu dikasih es?"
Bapaknya "Cuma panas aja e mbak."
Saya "Kalo wedang uwuh, itu yang banyak daun-daun kering yang dari Imogiri itu kan? Sama?"
Bapaknya "Iya mbak. Sama. Panas juga."
Saya "Kalo wedang secang, pak?"
Bapaknya "Itu warnanya merah mbak."
Saya "Oh ini dibuat dari daun secang itu kah? Kayak pernah dengar."
Bapaknya "Betul sekali mbak."
Saya "Ehmmm, kalo gitu saya pesan es jeruk pak!"
Bapaknya "*&??":$^$&$!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sok dikomen,, sepuas-puasnya boleh asalkan tidak mengandung unsur SARA, diskriminatif, melecehkan, dan segala sifat-sifat tercela yang lain... ^^