Sabtu, 16 Agustus 2014

Cerita Wisudaku: Part 1

Wisudaku yang kedua, yaitu pada level pascasarjana, dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2014 di Grha Sabha Pramana UGM. Nah, persiapan wisuda kali ini tidak serempong waktu wisuda sarjana dulu. Entah kenapa, perasaannya biasa saja. Apa karena tidak cumlaude? Atau karena tidak disuruh pidato? Wkwkwk,, entahlah.

So, persiapan wisuda kali ini semuanya dilakukan serba apa adanya dan tidak begitu well-planned. Tapi alhamdulillah sempet juga bikin satu long dress, yang harus bolak/balik divermak karena tidak sesuai harapan. Yang aku suka dari dress nya adalah lingkaran bawah roknya sangat lebar namun kainnya tetap jatuh. Suka dengan jatuhnya. Tapiiiii,, pas gladi resik wisudanya, saya baru ngeh kalo pas dipanggil untuk ngambil ijazah dari tangan pak Dekan itu ada adegan naik tangga dan kemudian turun lagi. Seketika itu juga, saya jadi kena serangan parno -parno kalo kesrimpet atau kesandung dan jatuh di depan para akademisi. Kan bisa malu tujuh turunan kalo sampe itu terjadi! Akhirnya rencana antisipasinya adalah dengan "mencincingkan" (mengangkat) roknya.

Saat hari H, saya berangkat bersama dua sahabat saya, Siska dan Dewi, naik taksi dari salon. Kami sampai di GSP pukul 6 lebih, disuruhnya sih pukul 6, tapi ternyata masuknya pukul 7 lebih errrrr. Padahal saya sudah bangun dan mandi dari jam 3 demi supaya tidak telat! Minum susu pun tak sempat *nangis*

Well, kami semua sudah berada di dalam gedung pada pukul 7.30. Acara dimulai pukul 8 tet. Nothing special disini. Saya dan teman-teman malah ngobrol satu sama lain dan selfie-selfie gitu. Sampai akhirnya, tiba saat giliran fakultas kami dipanggil untuk mengambil ijazah. Dalam hati mulai deg-deg-an dan berdoa "Ya Allah, lancarkan lancarkan. Izinkan saya untuk tidak mempermalukan diri sendiri. Izinkan saya untuk tidak kesrimpet. Aamiin." Akhirnya, Endang Setyowati dipanggil. Jalan pelan-pelan naik tangga panggung, sambil mencincingkan rok lebar saya. Salaman sama pak dekan. Senyum kaku. Jalan pelan-pelan turun tangga sambil kembali mencincingkan rok. Daaaaaannnnnn apa yang terjadi?? Saya tiba kembali di kursi duduk nomer 18 dengan selamat! Yey! Hahahahaha.. jadi Alhamdulillah yang pertama kali saya ucapkan adalah krn Allah tidak membiarkan saya kesrimpet dan jatuh :p Legaaaaaa. Saya berhasil menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan jurusan :D

Selanjutnya, ada kisah sedih yang terjadi sebelum acara berlanjut di fakultas. Tapi saya tulis nanti di posting lain saja. Supaya tidak kepanjangan disini. See you later!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sok dikomen,, sepuas-puasnya boleh asalkan tidak mengandung unsur SARA, diskriminatif, melecehkan, dan segala sifat-sifat tercela yang lain... ^^