Assalamualaikum wr wb,
Sekarang saya mau share sedikit tentang buku oernikahan yang belum lama saya tamatkan. Judulnya "Kado Pernikahan untuk Istriku" tulisan Ust Fauzil Adhim yg merupakan hadiah dari teman dekat saya (thx so much ya, Atin. I learnt a lot from the book). Diangasih hadiah ini untuk ulang tahun saya (31 Desember), katanya sih biar saya cepet ketemu jodoh dan menikah! Haha. Dan tau apa? Dia baru sempet ngasih bukunya (karena lama nggak ketemu) bulan Februari 2014, dan itu tepat setelah seseorang melamar saya :) Masya Allah banget!
Well, saya nggak akan berpanjang lebar menceritakan isi bukunya. Tapi saya cuma akan share bagian epilog yang membuat saya benar-benar kagum dan terharu. Penggalan yang membuat saya merasa demikian adalah petikan dialog Rasullullah dg putrinya, Fatimatuz Zahra. Sebenarnya kisahnya sudah sering diulang-ulang, tp entah mengapa, waktu itu ada perasaan yang lain. Apa pengaruh dari judul bukunya? *dehem* Tentunya saya membaca sambil membayangkan jika kehidupan saya "sesederhana" hidup ummu kita ini.
Disebutkan Fatimah menangis krn kecapekan mengurus rumah tangganya sendiri, dari berjalan jauh mengambil air, menggiling biji2an dengan tangannya untuk membuat tepung, dan mengurus makan kuda. Ia minta pd ayahnya untuk mengatakan pada Ali, suaminya, untuk mencarikan pembantu. Rasullullah mengambil biji2annya lalu mengatakan pd alat gilingnya untuk bergerak sendiri dan alat itu bergerak. Dikatakan utk berhenti, lalu alatnya berhenti.
Ia pun berkata pd Fatimah (ini inti dari yg saya share) "Wahai Fatimah, jika Allah berkehendak untuk menjadikan alat ini bekerja sendiri, niscaya Dia akan lakukan. Tapi Dia tidak menghendaki itu karena Dia memberimu kesempatan untuk menambah catatan amal kebaikanmu. Setiap yang kau lakukan untuk suamimu, keluargamu, Allah tambahkan satu catatan kebaikan untukmu."
Pesan sederhana namun sarat makna. Selama ini saya sering bertanya "kenapa sih susah banget?" "Kenapa sih ngga ada cara yang simple?" "Kenapa sih mau dapat duit segitu saja harus kerja keras sedangkan yang lain dg enaknya dpt duit byk tanpa susah kerja?" "Kenapa sih birokrasi ngurus ini itu sulit?" Dan kenapa kenapa yg lain?
Jadi ternyata jawabannya apa? Krn Allah lagi ngasih kesempatan kita untuk menambah catatan kebaikan. Dengan satu syarat 'saja': dilakukan dg ikhlas. Iya. Satu 'saja' syaratnya. Tapi memang butuh seumur hidup untuk bs selalu belajar melengkapi satu syarat itu. Well, setidaknya untuk saya. Semoga Allah senantiasa mempermudah dan memberkahi langkah kita untuk selalu memperbaiki diri. Aamiin.
Senin, 04 Agustus 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sok dikomen,, sepuas-puasnya boleh asalkan tidak mengandung unsur SARA, diskriminatif, melecehkan, dan segala sifat-sifat tercela yang lain... ^^