Selasa, 30 November 2010
Pengalaman Menggunakan Modem AHA
KALIMAT PENGANDAIAN - CONDITIONAL SENTENCE
Kalimat pengandaian selalu dalam bentuk kalimat majemuk (complex sentence) yang terdiri dari induk dan anak kalimat (main and sub clause).
1. Type 1
Main Clause + IF + Sub Clause
Formula: (Will+Inf.) + IF + Simple Present
Fungsi: untuk mengandaikan sesuatu yang masih mungkin terjadi.
Waktu: Future
Contoh:
I will be happy IF she comes here. (Fakta: belum terjadi, kemungkinan besar sama dengan kalimat pengandaiannya).
I will go there IF I am free.
2. Type 2
Main Clause + IF + Sub Clause
Formula: (Would+Inf.) + IF + Simple Past
Fungsi: untuk mengandaikan sesuatu yang sudah tidak mungkin terjadi (kalaupun mungkin, kemungkinannya sangat kecil).
Waktu: Present atau Future.
Pengecualian: WERE digunakan untuk semua subject; WAS tidak digunakan.
Contoh:
I would be happy IF she came here. (Fakta: I AM not happy; she DOES not come here).
I would go there IF I were free. (Fakta: I DO not go there; I AM not free).
3. Type 3
Main Clause + IF + Sub Clause
Formula: (Would+Have+V3) + IF + (Had+V3)
Fungsi: untuk mengandaikan sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi.
Waktu: Past
Inversi: hilangkan IF dan gunakan HAD di depan subject.
Contoh:
I would have been happy IF she had come here. (Fakta: I WAS not happy; she DID not come here).
I would have gone there IF I had been free. (Fakta: I DID not go there; I WAS not free)
Had I been free, I would have gone there. (Fakta: I DID not go there; I WAS not free)
Perbandingan antara pengandaian dan kenyataan
Pengandaian | Kenyataan |
Type 1 Present (+) | Present (+) |
Type 2 Past (+) Past (-) | Present (-) Present (+) |
Type 3 Past Future Perfect (+) Past Future Perfect (-) | Past (-) Past (+) |
Kalimatpengandaian dengan I WISH
Digunakan untuk menyesali suatu keadaan karena terjadi tidak seperti yang diharapkan.
Formula: I WISH + I + V2
Contoh:
I wish I could have done it better. (Fakta: I did not do it better).
I wish I could do it better. (Fakta: I do not do it better).
I wish I you were my boy. (Fakta: You are not my boy).
Exercises
1. If everything (go) well, we’ll start the program next week.
2. You (have) a lot of trouble if you don’t follow my advice.
3. If it (be) necessary I’ll go there myself.
4. She will ask you to accompany her if you (be) free.
5. I would surely talk to him if I (can) go and see him.
6. If I (be) you, I’d accept the offer.
7. If it (be) Sunday today, we’d go out of town.
8. If I (have) enough money, I’d buy the books now.
9. We’d have left earlier if we (know) about it.
10. He (pass) the examination if he had made better preparation.
11. I wish the test (be) not as difficult as this one.
12. (Have) I been there, I would have been able to discuss it with him.
13. I (be) very happy if you (can) do me this favor.
14. We (be) very much obliged if you (can) give us a prompt reply.
15. I might have discussed it with him if he (be) there.
RELATIONSHIPS
1. Orang yang belum/tidak menikah
Boyfriend atau girlfriend adalah orang yang menjadi teman special (pacar) kalian. Kalian berdua biasanya disebut sebagai couple.
Jika kamu belum menikah tetapi tinggal bersama dengan pacarmu (kumpul kebo = cohabit), maka kata partner biasanya digunakan untuk menyebut pacarmu itu.
Lover juga bisa digunakan untuk menyebut pacar. Tetapi dalam percakapan sehari-hari, yang lebih sering digunakan adalah girlfriend, boyfriend atau partner.
Jika ada couple yang bertunangan (engange), ini berarti bahwa mereka secara resmi akan menikah. Tunangan kamu disebut fiancé (laki-laki) atau fiancée (perempuan).
A single parent, atau single mother/father atau a lone parent adalah seseorang yang sudah mempunyai anak, tetapi tidak mempunyai pasangan (husband, wife atau partner).
2. Orang yang menikah
Dua orang yang menikah pun juga biasa disebut couple. Dalam konteks resmi, suami atau istrinya disebut spouse. Jadi, ibuku adalah spouse-nya ayahku.
3. Jika hubungan berakhir
Jika suami atau istrinya meninggal, maka mereka adalah widow (perempuan) atau widower (laki-laki), dan pasangan yang meninggal itu disebut late husband/wife.
Jika sebuah hubungan berakhir (putus), maka kamu bisa berkata bahwa hubungan itu broken up atau mereka split up dan mantan pacar disebut ex-boyfriend atau ex-girlfriend. Jika sebelumnya kalian sudah menikah tetapi bercerai, maka mereka adalah ex-husband atau ex-wife. Namun bisa juga kita menggunakan ‘ex’ untuk mewakili semua istilah-istilah tersebut.
Dalam proses perceraian (divorce), ada istilah a trial separation yang berarti bahwa mereka tinggal terpisah meskipun belum bercerai. Tujuannya adalah untuk memberi mereka waktu berpikir ulang, siapa tahu mereka tidak jadi bercerai atau tetap ingin bercerai selamanya.
4. Menikah lagi
Jika salah satu orang tua kalian menikah lagi, maka kalian punya stepmother atau stepfather dan kalian menjadi stepson atau stepdaughter. Step berarti tiri.
Jika stepmother atau stepfather telah memiliki anak sebelum menikah dengan salah satu orang tua kalian, anak-anaknya akan menjadi stepbrothers atau stepsisters untuk kalian.
Nah, jika setelah pernikahan yang baru tersebut, salah satu orang tua kalian memiliki anak lagi, maka anak itu disebut half-brother atau half-sister.
TENSES
Dalam belajar bahasa Inggris, kita tidak mungkin lepas dari yang namanya tenses. Tenses ini nantinya yang akan menjadi indikasi kapan peristiwa dalam kalimat itu terjadi. Maksudnya adalah apakah waktu terjadinya peristiwa itu present (waktu sekarang) atau past (lampau). Nyatanya, tense ini menduduki posisi penting dalam kaitannya dengan kemampuan bahasa Inggris, terutama dalam writing dan structure.
Waktu saya masih SMP dan SMA dulu, guru bahasa Inggris saya berkata bahwa ada 16 macam tenses dalam Inggris. Beberapa diantaranya adalah simple present, present continuous, present perfect, present future, simple past, past continuous, past perfect, past future, dsb. Sungguh sangat butuh waktu yang lumayan lama untuk bisa menghafal dan memahami keenam belas tenses tersebut! Well, meskipun begitu, saya tidak ingin men-generalisasi. Maksudnya, jika ternyata kalian tidak mengalami kesulitan, maka paling tidak, kesulitan itu saya alami.
Pada kenyataannya, setelah mengikuti kuliah Structure 1, saya berkesimpulan bahwa tidak perlu susah-susah (bagi yang merasa kesusahan) untuk menghafal 16 tenses tersebut. Kita bisa memformulasikannya sendiri dengan sebuah table ajaib, yang diiptakan oleh dosenku, Pak Kusman Abdi J
AUXILIARY VERBS | MAIN VERB | |||
5 (Modal) | 4 (Perfect) | 3 (Continuous) | 2 (Passive) | 1 |
can, could, may, might, will, would, shall, should, must, ought to, had to | have, has, had | to be (am, is, are, was, were) Vinfinitive: be V3: been Ving: being | to be (am, is, are, was, were) Vinfinitive: be V3: been Ving: being | Vinfinitive (V1) V3 Ving |
5 + 1 (Vinfinitive) | 4 + 1 (V3) | 3 + 1 (Ving) | 2 + 1 (V3) |
Tabel 1. Variasi verbs
Dari tabel di atas, yang perlu kalian pahami dan ingat-ingat adalah jumlah nomor (1 sampai 5), apa-apa saja yang mengisi masing-masing nomor, serta formulanya. Bukan hanya bisa menurunkan 16 tenses, table tersebut juga bisa membantu kita dalam membuat kalimat pasif (kolom nomor 2, yang nantinya diikuti oleh V3). Cara menurunkan tensesnya adalah dengan menyusun angka-angka itu dari yang besar ke yang kecil. Tidak harus ada semuanya (5 nomor itu), tetapi yang wajib ada adalah nomor 1 (main verb):
Formulae | Names of Tenses | Examples | Addition |
1. 1 | Simple tense | I write/wrote a book. | Active |
2. 2+1 | Simple tense | A book is/was written. | Passive |
3. 3+2+1 | Continuous tense | A book is/was being written. | Passive |
4. 3+1 | Continuous tense | I am/was writing a book. | Active |
5. 4+3+2+1 | Perfect continuous tense | A book has/had been being written. | Passive |
6. 4+3+1 | Perfect continuous tense | I have/had been writing a book. | Active |
7. 4+2+1 | Perfect tense | A book has/had been written. | Passive |
8. 4+1 | Perfect tense | I have/had written a book. | Active |
9. 5+4+3+2+1 | Future perfect cont. tense | A book will/would have been being written. | Passive |
10. 5+4+3+1 | Future perfect cont. tense | I will/would have been writing a book. | Active |
11. 5+4+2+1 | Future perfect tense | A book will/would have been written. | Passive |
12. 5+4+1 | Future perfect tense | I will/would have written a book. | Active |
13. 5+3+2+1 | Future continuous tense | A book will/would be being written. | Passive |
14. 5+3+1 | Future continuous tense | I will/would be writing a book. | Active |
15. 5+2+1 | Future tense | A book will/would be written. | Passive |
16. 5+1 | Future tense | I will/would write a book. | Active |
Tabel 2. Menurunkan tenses
CATATAN:
1. Apakah tense itu past atau present formulanya tetap sama, hanya saja pilihan auxiliary verbs dari masing-masing kategori yang berbeda.
Contoh: 4+1 (V3) à perfect tense
I have seen him before. à present perfect tense
I had seen him before. à past perfect tense
2. Formula yang memiliki angka 5, dianggap diisi oleh modal will atau would untuk mewakili future tense.
3. Selain memperhatikan past/present-nya, pilihan kata pada tiap kolom juga memperhatikan angka di depannya.
Contoh: 4+3+1 à perfect continuous tense
Misalnya kita mau formula itu menjadi present, maka
4 (have) + 3 (V3 = been) + 1 (Ving = writing) à have been writing
Kenapa nomor 3 yang dipilih V3 (been)? Karena nomor 3 mengikuti nomor 4, dan formula nomor 4 adalah “4 + V3”. Jadi, nomor 1 yang dipilih adalah bentuk Ving karena sebelum nomor 1 ada nomor 3 yang formulanya 3 + Ving
Contoh lain: buatlah past tense dari formula 5+4+1
5 (would = past) + 4 (Vinfinitive = have) + 1 (V3 = written) à would have written
ANJURAN: Tidak usah menghafalkan isi tabel 2. Apa yang perlu dipahami (dan dihafalkan) adalah di tabel 1 dan catatan (aturan-aturannya).
Sumber: Abdi, Kusman. 1999. Dikat Bahasa Inggris: Analisis Kalimat Bahasa Inggris. Yogya: Program Studi Sasing, FBS, UNY